Terobosan Bersejarah CFTC! Bitcoin, Ethereum, USDC Disetujui Sebagai Agunan

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi Amerika Serikat (CFTC) meluncurkan program percontohan aset digital, yang memungkinkan Bitcoin, Ethereum, dan stablecoin pembayaran seperti USDC digunakan sebagai jaminan di pasar derivatif AS. Program ini hanya berlaku bagi pialang berjangka (FCM) yang memenuhi syarat tertentu, di mana perusahaan-perusahaan ini dapat menerima BTC, ETH, dan USDC sebagai agunan untuk perdagangan berjangka dan swap, namun harus mematuhi persyaratan pelaporan dan kustodian yang ketat.

Tiga Elemen Inti Program Percontohan

Program percontohan aset digital CFTC dibangun di atas kerangka regulasi yang ketat. Pertama, kualifikasi partisipasi sangat dibatasi. Hanya pialang berjangka (FCM) yang memenuhi syarat tertentu yang dapat berpartisipasi, dan perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan teknologi dan sistem manajemen risiko untuk menangani aset digital. Ambang batas masuk ini memastikan hanya pelaku pasar paling profesional yang dapat terlibat di bidang baru ini.

Kedua, persyaratan pelaporan sangat ketat. Dalam tiga bulan pertama, FCM yang berpartisipasi harus mengungkapkan kepemilikan aset digital setiap minggu dan melaporkan masalah apa pun kepada CFTC. Mekanisme pengawasan dengan frekuensi tinggi ini memungkinkan regulator memantau dinamika pasar secara real-time dan mengidentifikasi risiko potensial lebih awal. Pham menegaskan dalam pernyataannya: “Program ini akan membangun langkah-langkah perlindungan yang jelas untuk melindungi aset nasabah, serta menyediakan mekanisme pemantauan dan pelaporan CFTC yang lebih baik.”

Ketiga, pengaturan kustodian harus memenuhi standar ketat. Surat no-action yang diterbitkan CFTC mengizinkan FCM, dengan pengelolaan risiko yang cermat, secara terbatas menyimpan aset digital tertentu di akun terpisah milik nasabah. Ini berarti Bitcoin, Ethereum, atau USDC milik nasabah tidak tercampur dengan aset milik perusahaan, sehingga memastikan keamanan aset.

Skenario Aplikasi Nyata Bitcoin, Ethereum, USDC

Dalam praktiknya, ini bisa berarti sebuah perusahaan terdaftar menerima Bitcoin sebagai jaminan untuk swap leverage yang terkait komoditas, sementara CFTC memantau risiko operasional dan pengaturan kustodian di balik layar. Misalnya, seorang investor ingin mengambil posisi long pada kontrak berjangka minyak mentah, yang secara tradisional membutuhkan setoran dolar AS sebagai margin. Dengan aturan baru, investor tersebut dapat menyetorkan Ethereum atau USDC, FCM menganggapnya sebagai agunan yang memenuhi syarat, dan menilainya berdasarkan harga pasar saat itu.

USDC sebagai stablecoin pembayaran yang dimasukkan ke dalam program percontohan memiliki makna khusus. Awal tahun ini, CFTC sudah mulai mengizinkan stablecoin digunakan sebagai agunan untuk produk tertentu. Karakter stablecoin yang dipatok pada dolar AS membuat volatilitas harganya jauh lebih rendah dibandingkan Bitcoin dan Ethereum, sehingga menyediakan opsi agunan yang lebih stabil untuk pasar derivatif. Selain itu, kemampuan penyelesaian instan stablecoin juga secara signifikan meningkatkan efisiensi pasar.

Mencabut Kebijakan Lama Tahun 2020, Lepas Manfaat Regulasi

Perlu dicatat bahwa CFTC telah mencabut panduan versi lama yang dirilis pada 2020, yang dalam banyak kasus justru menghalangi penggunaan aset kripto sebagai jaminan. Khususnya setelah pengesahan UU GENIUS, panduan tersebut dianggap sudah usang karena undang-undang itu memperbarui regulasi federal terkait aset digital. Pergeseran kebijakan ini menunjukkan bahwa regulator sedang aktif beradaptasi dengan era aset digital.

Petinggi industri menyambut baik langkah ini. Kepala Bagian Hukum bursa kripto teregulasi terbesar di AS, Paul Grewal, dalam pernyataan yang dirilis CFTC menyatakan: “Pembukaan besar ini adalah tepat sebagaimana yang dimaksudkan pemerintah dan Kongres lewat pengesahan UU GENIUS.” CFTC menekankan bahwa aturannya tetap netral terhadap teknologi, namun menegaskan bahwa aset dunia nyata yang ditokenisasi seperti obligasi negara tetap harus memenuhi standar eksekusi, kustodian, dan penilaian. Sikap regulasi yang seimbang ini memberikan ruang bagi inovasi namun tetap menjaga stabilitas pasar.