Gate Ventures Vision 2026: Lima Kekuatan Terdepan Membentuk Ulang Peta Aliran Nilai Global, Daya Komputasi, dan Kecerdasan

Laporan prospek terbaru Gate Ventures untuk tahun 2026 menunjukkan bahwa lima bidang frontier baru yang sedang berkembang pesat tengah mempercepat perubahan lanskap industri dan memimpin fase perkembangan Web3 berikutnya. Pertama, “lapisan agregasi informasi real-time” di pasar on-chain tengah berkembang pesat, menjadi infrastruktur intelijen inti untuk mengintegrasikan data dan likuiditas yang terfragmentasi. Kedua, jaringan pembayaran terdesentralisasi dan penyelesaian valuta asing (FX) di blockchain kini menggantikan neobank tradisional, memungkinkan penyelesaian nilai lintas negara secara real-time dan tanpa batas. Ketiga, bersamaan dengan percepatan adopsi robot otonom, sistem keuangan “machine-native” mulai terbentuk, memungkinkan robot untuk berkolaborasi dan bertransaksi secara on-chain. Keempat, DeFi institusional menuju platform “meta-yield” terintegrasi dengan menggabungkan berbagai sumber pendapatan on-chain, membangun mesin pengelolaan pendapatan dan risiko yang terpadu. Kelima, industri pertambangan kripto tengah bertransformasi menjadi penyedia infrastruktur komputasi dan energi terdistribusi di era AI, menjadi bagian penting dari jaringan komputasi berkinerja tinggi dan energi. Gate Ventures menyatakan bahwa tren-tren ini menandai transformasi struktural dalam arus nilai global, pengelolaan komputasi, dan kolaborasi sistem cerdas, serta menunjukkan semakin banyak perusahaan kripto dan ekosistem yang mempercepat langkah menuju pasar modal terbuka, memperluas jalur investasi Pre-IPO.

Industri kripto pada tahun 2026 akan memasuki titik balik penting: setelah lebih dari satu dekade pembangunan infrastruktur, Web3 kini bersinggungan secara mendalam dengan sektor-sektor dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Tahun depan akan didorong oleh permintaan baru, bukan hanya perbaikan minor: agregator informasi real-time on-chain akan menjadi lapisan kecerdasan dasar pasar kripto; jaringan pembayaran lintas batas dan FX tanpa batas akan menggantikan infrastruktur fintech lama; robot otonom akan berkolaborasi dan bertransaksi on-chain melalui sistem keuangan machine-native; DeFi institusional akan terintegrasi menjadi mesin manajemen risiko dan pendapatan terpadu; dan penambang akan berevolusi menjadi penyedia tenaga komputasi dan energi AI global yang terdistribusi.

Untuk proyek-proyek yang tengah berfokus pada bidang-bidang di atas, Gate Ventures menantikan untuk menjalin hubungan dengan lebih banyak tim unggulan.

Tim terkait dapat menghubungi Gate Ventures melalui platform X di @gate_ventures atau mengirimkan proposal proyek ke ventures@gate.com

Lapisan Agregasi Informasi Real-Time di Pasar On-Chain

Jenis “aggregator informasi” baru di blockchain kini menjadi salah satu lapisan infrastruktur paling krusial di Web3. Seiring ledakan aktivitas on-chain, data prediksi pasar, tata kelola, dinamika sosial, aliran transaksi, dan sinyal AI terus dihasilkan di platform seperti Polymarket, Hyperliquid, Kalshi, Hedgehog, dan di berbagai blockchain. Masalahnya kini bukan lagi ketersediaan data, melainkan bagaimana memahaminya. Setiap platform menghasilkan seperangkat probabilitas, insentif, dan narasi sendiri, namun informasi tersebut tidak selaras dan tidak membentuk pandangan terpadu. Terobosan berikutnya datang dari infrastruktur yang mampu mengintegrasikan sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya menjadi gambaran panorama yang jelas dan konsisten.

Kemampuan aggregator-aggregator ini melampaui sekadar menampilkan grafik. Mereka dapat mengumpulkan data peristiwa yang tersebar, menstandarkan probabilitas dan sentimen dari berbagai sumber, menggabungkan data telemetry blockchain dengan konteks sosial, serta mengubah aktivitas yang terfragmentasi menjadi insight yang dapat langsung digunakan oleh trader, institusi, DAO, perusahaan, hingga sistem otomatis. Transformasi ini mirip dengan peran Bloomberg di pasar tradisional, yang mengorganisasi informasi kacau menjadi intelijen yang benar-benar dapat dieksekusi.

Dengan munculnya AI Agent, hal ini menjadi semakin penting. Agen cerdas membutuhkan data bersih, terstruktur, dan real-time untuk mengelola risiko, mengalokasikan likuiditas, merespons peristiwa, dan menjalankan strategi tanpa supervisi manusia. Dengan mulai berpartisipasinya sistem otonom di pasar, kebutuhan akan “arus informasi cerdas terintegrasi”—kemampuan untuk menyederhanakan seluruh lanskap informasi—akan menjadi hal yang tak terelakkan. Pada tahun 2026, platform paling kompetitif di bidang ini adalah mereka yang mampu mengintegrasikan informasi terdesentralisasi dalam skala besar dan memberikan intelijen yang cepat serta dapat dijelaskan. Di era kebisingan data, kemampuan untuk menyatukan dan menginterpretasikan berbagai sinyal akan menjadi keunggulan inti, sekaligus peluang paling diremehkan di sektor Web3.

Neobank Baru, Infrastruktur Pembayaran Tanpa Batas & Penyelesaian FX On-Chain

Neobank fintech memang telah meningkatkan pengalaman pengguna, tapi masih terikat dengan infrastruktur keuangan tradisional seperti ACH, SWIFT, jaringan kartu, sistem bank koresponden, dan penyedia jasa pembayaran kustodian (PSP)—semua ini pada dasarnya dirancang untuk pengguna manusia dengan jam kerja tertentu, bukan untuk mesin, bisnis global, atau penyelesaian real-time. Sebaliknya, jaringan blockchain kini memungkinkan transfer nilai tanpa batas, 7×24 jam di seluruh dunia. Stablecoin menjadi aset penyelesaian global, sementara lapisan likuiditas terdesentralisasi dan router smart contract menyediakan konversi FX yang terus-menerus dan dapat diprogram antara stablecoin seperti USDC, EURC, JPY, dan lainnya.

Hal ini membuka pintu bagi arsitektur keuangan baru, di mana pembayaran dan FX dapat mengalir bebas seperti data. Perusahaan dapat mengotomasi penggajian lintas negara, penagihan, pengelolaan treasury, dan lindung nilai; merchant dapat menetapkan harga dalam satu mata uang namun langsung menerima penyelesaian dalam mata uang lain; mesin dapat bertransaksi secara otonom tanpa akun bank. Sebagai sistem terbuka dan tanpa izin, jaringan semacam ini menjadi lapisan penyelesaian universal yang menghubungkan bisnis dunia nyata dengan ekonomi on-chain—bukan sekadar meniru neobank, melainkan menyediakan infrastruktur pembayaran dan FX yang tidak pernah bisa diberikan oleh fintech tradisional.

1. Infrastruktur Robot & Jaringan Keuangan Machine-Native

AI dan teknologi robotik di era Web2 berkembang pesat dengan kemajuan signifikan dari perusahaan seperti 1X, Figure, Skild, dan Unitree, serta investasi yang terus meningkat di bidang Physical AI. Seiring transformasi robot dari mesin terprogram menjadi agen cerdas embodied, muncul kekurangan penting: antar produsen dan model robot tidak dapat berkomunikasi atau berkolaborasi melalui lapisan yang netral dan terpadu. Inilah yang mendorong kebutuhan akan lapisan operasi terbuka lintas perangkat—kemampuan yang ditawarkan Web3. Identitas on-chain (DID) memungkinkan robot untuk mengenali dirinya sendiri tanpa tergantung vendor; registry smart contract memungkinkan mereka menerbitkan fungsi, status, dan data telemetry sendiri; log yang tidak dapat diubah memberikan akuntabilitas terverifikasi untuk perilaku robot. Smart contract juga dapat mengoordinasikan tugas dan workflow antar klaster robot multi-vendor, menyediakan fondasi interoperabilitas yang saat ini tidak ada di stack software robot tradisional.

Robot otonom juga membutuhkan sistem keuangan machine-native untuk membayar listrik, data, komputasi, dan layanan, namun sistem keuangan tradisional sama sekali tidak efektif: robot tidak dapat membuka akun, tidak bisa KYC, dan tidak dapat menggunakan jaringan pembayaran yang berpusat pada manusia. Web3 memberikan kemampuan ekonomi langsung pada robot, memungkinkan settlement otonom tanpa perantara melalui wallet, tanda tangan digital, dan pembayaran mikro global. Blockchain memberikan kemampuan settlement instan dan berbiaya rendah, sementara standar seperti x402 memungkinkan agen cerdas membayar biaya akses atau layanan secara otomatis. Smart contract juga menyediakan escrow, pembayaran bersyarat, asuransi, dan sistem reputasi, membangun lapisan keuangan yang dapat diprogram, tanpa batas, dan dirancang khusus untuk transaksi antar mesin. Dalam sistem ini, cryptocurrency bukan lagi komponen tambahan, melainkan satu-satunya infrastruktur settlement yang layak untuk ekosistem robot otonom.

Bangkitnya DeFi Institusional & Platform Meta-Yield

Platform generasi baru mengintegrasikan perpetual contract, pasar pinjam-meminjam, dan vault strategi, sehingga agunan dapat menghasilkan yield sekaligus mendukung posisi leverage; sementara sistem margin terintegrasi lintas spot, perpetual, dan opsi memungkinkan platform ini berevolusi menjadi prime broker multi-aset yang beroperasi 24/7.

Namun, pada tingkat infrastruktur, yield on-chain masih terfragmentasi dari berbagai sumber: reward staking dan restaking, funding fee dan basis perpetual contract, MEV dan pendapatan order flow, biaya market making dan kerugian tidak tetap, basis stablecoin dan FX, perbedaan nilai aset dunia nyata (RWA) dan on-chain, serta premi likuiditas di pasar prediksi dan InfoFi. Peluang utama tahun 2026 adalah memperlakukan sumber yield ini sebagai “atom yield” yang dapat dikomposisikan, lalu membungkusnya menjadi produk meta-yield. Strategi agregasi dapat mengintegrasikan yield struktural pasar (funding fee, basis, MEV, spread FX), menambahkan lapisan lindung nilai dan arbitrase di atas yield dasar, dan menggunakan pasar prediksi serta AI Agent sebagai sinyal konfigurasi dinamis. Hasil akhirnya adalah yield yang terfragmentasi diubah menjadi produk fixed income on-chain yang terstruktur dan transparan, memungkinkan platform CeDeFi naik kelas dari sekadar tempat trading menjadi mesin manajemen yield dan risiko yang lengkap.

Penambang Kripto sebagai Penyedia Tenaga Komputasi & Energi AI Terdistribusi

Seiring pesatnya perkembangan AI, permintaan energinya meningkat tajam, sementara pasokan listrik yang ada sulit mengejar. Menurut International Energy Agency (IEA), konsumsi listrik pusat data global diperkirakan naik dua kali lipat dari 415 TWh di tahun 2024 menjadi 945 TWh di 2030, atau 2,5%–3% dari total konsumsi listrik dunia. Namun, penambahan pasokan listrik baru sering terhambat oleh proses interkoneksi jaringan yang kompleks, persyaratan lokasi yang ketat, serta waktu pembangunan dan perizinan yang panjang. Ketidakseimbangan antara pasokan energi dan permintaan komputasi menjadi masalah baru di era AI. Dalam konteks ini, perusahaan pertambangan kripto yang memiliki cadangan energi melimpah dan selama dekade terakhir membangun model biaya listrik yang efisien kini semakin menarik. Para penambang ini biasanya memiliki izin suplai listrik siap pakai, telah menandatangani kontrak listrik jangka panjang berbiaya rendah, dan memiliki infrastruktur matang termasuk fasilitas substation, sistem pendingin, dan mekanisme darurat. Selain itu, secara teknis, mengalihkan perangkat dari penambangan kripto ke beban komputasi AI relatif sederhana.

Akibatnya, pada tahun 2025, beberapa penambang utama seperti IREN Limited, Core Scientific, dan Hut 8, setelah memperluas bisnis mereka ke komputasi berkinerja tinggi (HPC) dan layanan cloud AI, mencatat harga saham tertinggi sepanjang masa. Patut dicatat, sebagian besar operasi pertambangan ini berlokasi di Amerika Utara. Sementara itu, penambang di Asia Pasifik, Asia Tengah, Timur Tengah, dan wilayah lain masih memiliki potensi pertumbuhan dan valuasi yang besar jika melakukan transformasi serupa.

Kelima tema frontier ini—agregator informasi real-time di pasar on-chain, infrastruktur pembayaran dan FX tanpa batas, jaringan robot machine-native, sistem meta-yield institusional, dan penambang kripto yang bertransformasi menjadi penyedia komputasi AI—bersama-sama menggambarkan bagaimana Web3 berevolusi menjadi “lapisan koordinasi dan komputasi universal” di ekonomi yang didorong AI. Di saat yang sama, semakin banyak perusahaan ekosistem mencapai skala pendapatan substansial dan semakin matang dalam hal kepatuhan regulasi, memberi mereka peluang memasuki pasar modal terbuka melalui IPO, De-SPAC, dan akuisisi.

Menjelang tahun 2026, para pemimpin sejati adalah tim yang membangun produk di titik-titik pertemuan penting, di mana blockchain menunjukkan keunggulan struktural dalam likuiditas, komputasi, kolaborasi, dan settlement. Seiring kekuatan ini bergabung, Gate Ventures yakin tahun depan bisa menjadi tahun paling transformatif dalam sejarah industri kripto, membuka peluang investasi generasi baru bagi wirausahawan, institusi, dan pengguna global.

Tentang Gate Ventures

Gate Ventures adalah divisi modal ventura dari Gate.com yang berfokus pada pembangunan infrastruktur terdesentralisasi, middleware, dan aplikasi, serta berkomitmen mendorong inovasi global di era Web 3.0. Gate Ventures bekerja sama erat dengan para pemimpin industri dunia, mendukung tim dan startup yang memiliki visi inovatif dan kekuatan teknologi, serta membantu mereka membentuk kembali cara berinteraksi sosial dan keuangan di masa depan.

Website | Twitter | LinkedIn