APR Versus APY

APR (Annual Percentage Rate) dan APY (Annual Percentage Yield) adalah dua metrik penting dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan cryptocurrency. Keduanya digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atau biaya pinjaman tahunan, namun memiliki perbedaan signifikan yang perlu dipahami oleh para trader dan investor.

Apa itu APR dan APY, dan Seberapa Besar Perbedaannya?

APR dan APY keduanya mengukur persentase tahunan, tetapi perbedaan utamanya terletak pada perhitungan bunga majemuk. APR hanya menghitung tingkat bunga flat tahunan pada saldo pokok, sementara APY memperhitungkan efek bunga majemuk. Akibatnya, untuk tingkat persentase yang sama, APY akan selalu menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan APR.

Perbedaan antara keduanya dapat menjadi signifikan, terutama dalam jangka panjang atau ketika bunga dikomposisikan dengan frekuensi tinggi. Semakin sering bunga dikomposisikan (misalnya, harian dibandingkan bulanan), semakin besar perbedaan antara APR dan APY.

Cara Menghitung APR Versus APY

Perhitungan APR relatif sederhana: cukup kalikan jumlah pokok dengan persentase APR yang dikutip. Misalnya, deposito 10.000 USDC dengan APR 5% akan menghasilkan 500 USDC dalam setahun.

Perhitungan APY lebih kompleks karena melibatkan bunga majemuk. Rumusnya adalah:

APY = (1 + r/n)^n - 1

Di mana 'r' adalah tingkat bunga tahunan dan 'n' adalah jumlah periode komposisi dalam setahun.

Cara Menghitung APR Staking

Untuk menghitung APR staking, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan jumlah reward yang diterima dalam periode tertentu (misalnya, harian atau mingguan).
2. Hitung total reward tahunan dengan mengalikan reward periode tersebut dengan jumlah periode dalam setahun.
3. Bagi total reward tahunan dengan jumlah aset yang di-stake.
4. Kalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentase.

Rumus: APR Staking = (Total Reward Tahunan / Jumlah Aset yang Di-stake) x 100

Bagaimana APY dan APR Digunakan dalam Crypto

Dalam dunia crypto, APR dan APY digunakan dalam berbagai konteks:

1. Staking rewards: Untuk menghitung potensi pendapatan dari staking cryptocurrency.
2. DeFi lending dan borrowing: Untuk menentukan tingkat bunga pada pinjaman atau deposito crypto.
3. Yield farming: Untuk menghitung potensi keuntungan dari menyediakan likuiditas di platform pertukaran terdesentralisasi.
4. Penawaran platform terpusat: Beberapa platform pertukaran terpusat menawarkan layanan staking atau simpanan dengan tingkat APY tertentu.

APY Versus APR: Mana yang Lebih Baik?

Pilihan antara APY dan APR tergantung pada posisi Anda sebagai investor atau peminjam. Bagi investor yang mencari return maksimal, APY lebih menguntungkan karena memperhitungkan bunga majemuk. Namun, bagi peminjam, APR mungkin lebih menarik karena tidak ada tambahan biaya dari bunga majemuk.

Cara Menemukan Tingkat APR dan APY di DeFi

Tingkat APR dan APY biasanya dapat ditemukan langsung di website platform DeFi yang bersangkutan. Misalnya, beberapa platform staking menampilkan persentase APR untuk berbagai aset crypto, sementara platform pinjaman menunjukkan tingkat APY untuk pinjaman dan simpanan.

Ada juga tools analisis DeFi yang menyediakan overview tingkat APY dan APR terkini di berbagai protokol DeFi.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara APR dan APY sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam ekosistem DeFi dan crypto. Sementara APY menawarkan potensi return yang lebih tinggi karena efek bunga majemuk, penting untuk tetap waspada terhadap tingkat bunga yang terlalu tinggi yang mungkin menandakan risiko atau model yang tidak berkelanjutan. Selalu lakukan penelitian mendalam sebelum menginvestasikan atau meminjam crypto, dan pertimbangkan faktor-faktor lain selain hanya tingkat APR atau APY yang ditawarkan.

FAQ

Apa itu APR staking?

APR staking adalah persentase keuntungan tahunan yang diperoleh dari menyimpan (staking) aset kripto. Ini menunjukkan potensi imbal hasil dalam setahun tanpa memperhitungkan compound interest.

Bagaimana cara menghitung imbalan staking dalam kripto?

Untuk menghitung imbalan staking, kalikan jumlah token yang di-stake dengan tingkat APR dan periode waktu staking. Misalnya, jika Anda stake 1000 token dengan APR 10% selama 1 tahun, imbalannya adalah 100 token.