
Jaringan peer-to-peer (P2P) adalah protokol online yang berjalan tanpa server terpusat untuk penyimpanan atau transfer data. Berbeda dengan model client-server tradisional yang menghubungkan pengguna ke server pusat, pada jaringan P2P setiap peserta juga berperan sebagai server lokal. Ketika pengguna menginstal perangkat lunak P2P, mereka langsung menjadi bagian dari basis data atau sistem node jaringan.
Pada jaringan P2P, tidak ada node istimewa untuk menyimpan atau mengirimkan data. Seluruh peserta memiliki akses setara terhadap informasi serta tanggung jawab bersama untuk menjaga dan mengelola data di dalam protokol. Contoh jaringan P2P yang populer di antaranya adalah sistem berbagi file dan protokol komunikasi terdesentralisasi.
Jaringan P2P mendukung beragam aplikasi. Organisasi dapat memanfaatkan jaringan P2P untuk pencatatan dan berbagi data internal, sehingga alur kerja berjalan efisien tanpa perlu bergantung pada server pihak ketiga. Beberapa platform amal menerapkan penggalangan dana peer-to-peer untuk mentransfer aset digital langsung antar pengguna.
Yang terpenting, protokol P2P menjadi fondasi utama bagi cryptocurrency terdesentralisasi. Potensi pemanfaatannya hampir tidak terbatas, selama jumlah komputer yang terlibat dalam jaringan mencukupi.
Blockchain merupakan jaringan P2P yang mengamankan cryptocurrency tanpa otoritas pusat. Kriptografer Satoshi Nakamoto memperkenalkan jaringan ini pada tahun 2008, memanfaatkan algoritma konsensus yang diikuti oleh para node untuk bergabung dan menjaga protokol.
Pada beberapa cryptocurrency, sistem proof-of-work (PoW) mengharuskan node atau miner memecahkan masalah matematika untuk menambahkan blok transaksi berikutnya ke buku besar pembayaran terdistribusi.
Selain cryptocurrency utama, banyak proyek lain juga memanfaatkan teknologi blockchain. Beberapa berfokus pada penggunaan perangkat lunak P2P blockchain untuk mendesentralisasi aplikasi web, sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang menjalankan fungsi kompleks tanpa perantara.
Keuntungan jaringan P2P di antaranya:
Kerugian jaringan P2P meliputi:
Jaringan peer-to-peer memberikan model terdesentralisasi untuk komunikasi dan berbagi data secara online. Meski menawarkan tantangan tersendiri—seperti risiko serangan tertentu dan kompleksitas pengelolaan data—jaringan ini menawarkan keunggulan utama berupa resistensi sensor, skalabilitas, serta menghilangkan titik kegagalan tunggal. Dengan kemajuan teknologi, jaringan P2P terus menjadi bagian penting dalam pengembangan cryptocurrency, aplikasi terdesentralisasi, dan mendorong terciptanya internet yang lebih terbuka serta tangguh.
Jaringan peer-to-peer adalah protokol online terdesentralisasi di mana setiap peserta berperan sebagai server lokal, sehingga tidak memerlukan server pusat untuk menyimpan atau mentransfer data.
Pada blockchain, jaringan P2P menghadirkan keamanan terdesentralisasi untuk cryptocurrency, dengan memanfaatkan algoritma konsensus—seperti proof-of-work—untuk memvalidasi transaksi.
Keuntungan meliputi penghapusan titik kegagalan tunggal, resistensi terhadap sensor, dan skalabilitas. Kerugian meliputi kerentanan terhadap serangan Sybil serta tantangan dalam pencadangan data.











