
Kerentanan smart contract telah lama menjadi masalah di ekosistem kripto sejak awal kemunculannya. Peretasan DAO pada 2016 menyebabkan hilangnya sekitar 3,6 juta ETH, senilai sekitar $50 juta pada saat itu, yang mendorong terjadinya hard fork Ethereum. Peristiwa penting ini menyoroti kelemahan mendasar dalam praktik keamanan smart contract.
Eksploitasi DeFi terus berkembang sejak itu, di mana para penyerang kini menggunakan metode yang semakin canggih untuk mengeksploitasi kode yang rentan. Kerentanan ini masih berdampak di berbagai ekosistem blockchain, termasuk yang mendukung XRP, meskipun XRP Ledger sendiri lebih berfokus pada pembayaran daripada smart contract yang kompleks.
| Tahun | Eksploitasi DeFi Terkemuka | Jumlah Kerugian |
|---|---|---|
| 2016 | The DAO Hack | $50 juta |
| 2020 | bZx Flash Loan | $1 juta |
| 2022 | Ronin Bridge | $625 juta |
| 2023 | Euler Finance | $197 juta |
Walaupun XRP beroperasi di atas XRP Ledger yang menggunakan mekanisme konsensus efisien dan ramah lingkungan (proses transaksi sekitar 3 detik), para pengembang di platform dengan kapabilitas smart contract harus tetap waspada. Dampak finansial akibat kegagalan smart contract terus bertambah seiring meningkatnya valuasi aset digital, dengan XRP kini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $132 miliar, sehingga keamanan menjadi hal yang sangat krusial di seluruh ekosistem blockchain.
Ekosistem cryptocurrency telah lama menghadapi peretasan bursa yang sangat merugikan sejak era awal Bitcoin. Pelanggaran keamanan ini telah menyebabkan lebih dari $3 miliar aset digital dicuri sejak 2011, dan setiap insiden selalu mengguncang pasar. Insiden terbesar tidak hanya menimbulkan kerugian finansial langsung, tetapi juga mengubah kepercayaan investor dan arah kebijakan regulator secara signifikan.
| Tahun | Peretasan Bursa | Jumlah Kerugian (USD) |
|---|---|---|
| 2014 | Mt. Gox | 850 juta |
| 2018 | Coincheck | 534 juta |
| 2016 | Bitfinex | 72 juta |
| 2019 | Cryptopia | 16 juta |
| 2023 | Berbagai DeFi | 370+ juta |
Kejadian-kejadian ini membuktikan adanya kerentanan yang terus-menerus di sistem kustodian. Bagi pemegang XRP, insiden tersebut menegaskan pentingnya solusi self-custody, mengingat kapitalisasi pasar XRP yang besar, sekitar $132 miliar. Desain XRP Ledger menyediakan fitur keamanan sehingga pengguna tetap dapat mengontrol aset mereka sendiri tanpa harus mengandalkan bursa terpusat. Data juga menunjukkan bahwa peretasan bursa umumnya mengakibatkan volatilitas harga secara langsung—pada tahun 2025, ketika terjadi peretasan besar, harga XRP jatuh dari lebih $3 ke sekitar $2,2 hanya dalam hitungan hari, mencerminkan tingginya sensitivitas pasar terhadap masalah keamanan.
Layanan kustodian membawa risiko sentralisasi yang besar bagi pemegang XRP, menghadirkan dilema antara kemudahan dan potensi risiko. Saat pengguna menyimpan XRP di dompet bursa, mereka kehilangan kontrol langsung atas asetnya dan bergantung pada pihak ketiga untuk proses penarikan.
Dampak sentralisasi ini terlihat jelas dari insiden-insiden berikut:
| Tahun | Insiden Bursa | Dampak pada Pengguna |
|---|---|---|
| 2023 | Krisis likuiditas bursa besar | Lebih dari $4,2 miliar aset dibekukan |
| 2024 | Pelanggaran keamanan terkait XRP | ~198 juta token terdampak |
| 2025 | Tindakan regulasi terhadap kustodian | Akses terbatas bagi 3,2 juta pengguna |
Sentralisasi ini bertolak belakang dengan prinsip desentralisasi XRP Ledger yang memang dirancang untuk transaksi peer-to-peer tanpa perantara. Dengan kapitalisasi pasar XRP sebesar $132,39 miliar dan lebih dari 7,29 juta pemegang, konsentrasi aset pada sedikit kustodian menciptakan risiko sistemik.
Selain itu, layanan terpusat kerap memiliki kebijakan internal yang bisa membatasi akses di saat volatilitas pasar—saat pengguna sangat butuh likuiditas. Fitur native XRPL untuk penyelesaian cepat (3 detik) dan biaya transaksi rendah ($0,0002) menjadi sia-sia jika aset terkunci di platform terpusat yang dapat membatasi penarikan secara sepihak.
Ya, XRP memiliki prospek yang menjanjikan pada 2025. Dengan adopsi yang terus meningkat untuk pembayaran lintas negara dan potensi kejelasan regulasi, XRP dapat menjadi peluang investasi yang menarik saat ini.
Berdasarkan tren pasar dan adopsi, 1 XRP diperkirakan dapat bernilai sekitar $5 hingga $10 dalam 5 tahun ke depan, sejalan dengan meningkatnya utilitas dan kemitraan di sektor keuangan.
Meski ambisius, XRP dapat mencapai $100 dalam jangka panjang jika terjadi adopsi yang luas, peningkatan utilitas, dan kondisi pasar yang mendukung. Namun, hal ini memerlukan pertumbuhan dan ekspansi kapitalisasi pasar yang sangat besar.
Peluang XRP mencapai $1.000 sangat kecil. Dengan suplai besar dan dinamika pasar saat ini, target jangka panjang yang lebih realistis adalah $10–$20 per XRP.










