Dari 1700U jadi 130 ribu U, ternyata saya pakai cara trading paling "bodoh"

Jujur, dulu saya juga tipe orang yang tiap hari ngulik pola candlestick, segala indikator teknikal sampai hampir hafal di luar kepala. Hasilnya gimana? Tiga kali rugi besar berturut-turut, nyaris pensiun dari dunia trading.

Akhirnya saya berhenti ribet sendiri, malah nemu satu strategi super simpel. Akun saya naik dari empat digit jadi enam digit.

Metode ini sebenarnya cuma punya tiga prinsip, saking sederhananya mungkin kamu nggak percaya—

**Pertama: Hanya kejar breakout yang pasti**
Pasar yang lagi sideways, harga loncat-loncat naik-turun? Saya langsung skip. Saya baru masuk kalau harga benar-benar break high sebelumnya. Kalau benar-benar breakout, saya ikut tren buat ambil untung, kalau ternyata false breakout saya terima rugi dan keluar. Kunci bukan di seberapa akurat prediksi, tapi seberapa disiplin eksekusi.

**Kedua: Selalu pakai modal kecil, amankan profit**
Saya nggak pernah all in. Setiap entry maksimal 20% dari total dana, kalau sudah untung langsung tarik profit, nggak pernah ngarep terus. Kalau kena stop loss, saya istirahat dulu, nggak nambah posisi buat averaging atau balas dendam ke market. Lihat orang lain sehari trading belasan kali, saya seminggu cuma sekali dua kali, hasilnya malah lebih stabil.

**Ketiga: Ikuti tren, jangan nebak-nebak**
Nggak pernah coba nangkep bottom, nggak cari puncak, nggak mimpi bisa prediksi masa depan. Naik ya buy, turun ya sell, sesederhana dan sestraightforward itu. Ada yang ngeledek saya "nggak bisa analisa teknikal", tapi pas mereka masih ribet sama indikator, akun saya udah berkali-kali lipat.

Saya bukan jagoan trading, cuma udah nggak mau ribut sama diri sendiri. Kalau kamu juga mau akunmu benar-benar tumbuh, stop percaya sama strategi ribet itu.

Lakukan hal sederhana sampai level maksimal, itulah kecerdasan sesungguhnya. Coba 30 hari, kamu bakal sadar berapa banyak waktu yang sudah kamu buang sebelumnya.