Tether Borong 4 Miliar untuk Beli Bitcoin? Data On-chain Twenty One Ungkap Perangkap Likuiditas

Whale Alert menandai sebuah transfer sebesar 43.033 BTC (senilai sekitar 3,9 miliar dolar AS), dengan alamat penerima terkait Twenty One (kode saham XXI). Namun, analis on-chain memperingatkan bahwa menganggap ini sebagai pembelian baru oleh Tether adalah salah tafsir arus dana—asal-usul dan harga BTC ini telah ditentukan jauh sebelum peringatan itu dikeluarkan.

Hakikat Sebenarnya dari Transfer 43.033 BTC

(Sumber: Whale Alert)

Pada 9 Desember, sebuah transfer Bitcoin senilai 3,93 miliar dolar AS ditandai oleh Whale Alert, dengan alamat penerima 3MEa4sPyGLCf2xQR5k68gUsxYSosJ6UhJh terkait dengan pengaturan kustodian Twenty One. CEO Tether, Paolo Ardoino, segera menulis “XXI, semuanya dimulai dari sini,” yang semakin mempertegas keterkaitan tersebut. Namun, Jack Mallers dari Twenty One sebelumnya telah mengungkapkan bahwa perusahaan akan “memindahkan lebih dari 43.500 BTC dari akun escrow ke akun kustodi” sebagai bagian dari proses penyelesaian pencatatan.

Garis waktu ini mengungkapkan fakta penting: transfer ini adalah perubahan hak kustodi yang telah dijadwalkan, bukan pembelian baru Tether pada hari peringatan on-chain dikeluarkan. Dokumen transaksi menunjukkan bahwa Tether dan afiliasinya adalah pemegang saham mayoritas Twenty One, sementara SoftBank menjadi pemegang saham minoritas penting.

Mekanisme Pra-Pembelian Tether dan Twenty One

Dokumen transaksi mengungkapkan mekanisme inti: Tether setuju untuk membeli Bitcoin dalam jumlah setara terlebih dahulu, sesuai dengan nilai investasi private placement (PIPE) mereka di ekuitas publik dan surat utang terkait, lalu menjual Bitcoin tersebut ke Twenty One pada harga pokok saat transaksi selesai. Struktur ini membentuk mekanisme mirip escrow, di mana Bitcoin sementara disimpan di wallet yang dikontrol atau terkait Tether hingga transaksi SPAC selesai sebelum dipindahkan ke kustodi Twenty One.

Dari sudut pandang ini, pergerakan 43.033 BTC berkaitan dengan koordinasi penyelesaian dan kustodi, sejalan dengan pencapaian milestone, bukan permintaan bersih baru Tether pada hari itu. Tindakan ekonomi pembelian BTC tersebut semestinya telah selesai sebelum kewajiban pra-pembelian berlaku, lalu disimpan sampai transfer dilakukan. Oleh karena itu, catatan on-chain mencerminkan perubahan akuntansi dan kontrol, bertujuan untuk persiapan audit dan pengungkapan aset-liabilitas ke publik, bukan perubahan mendadak dalam strategi dana Tether.

Perangkap Likuiditas: Mengapa Trader Bisa Salah Menilai

Nuansa penting dalam diskusi publik adalah apakah Tether “membeli” 43.033 BTC pada hari peringatan dikeluarkan. Perbedaan ini penting untuk menafsirkan arus dana. Jika trader salah menganggap transfer kustodian ini sebagai pembelian baru, mereka dapat salah menilai permintaan pasar, sebab sumber dan harga token ini telah ditetapkan berbulan-bulan sebelumnya.

Whale Alert menggunakan model ekonomi biaya standar untuk agregasi nilai tinggi, yang semakin membuktikan ini adalah penyelesaian terjadwal, bukan eksekusi mendadak. Mallers menyebutnya sebagai “pekerjaan logistik penyelesaian transaksi,” sementara pernyataan Ardoino secara terbuka mengaitkan tindakan ini dengan XXI. Alamat penerima sesuai dengan klaster yang digunakan Twenty One, dan sebelum perusahaan menerbitkan bukti cadangan, redistribusi lebih lanjut ke cold wallet akan menjadi langkah berikutnya yang biasa.

Kesempatan Verifikasi Setelah Pencatatan 9 Desember

Twenty One berencana mulai diperdagangkan di NYSE pada 9 Desember dengan kode saham XXI. Saat itu, bukti cadangan yang diperbarui akan memungkinkan verifikasi publik atas kepemilikan mereka, yang saat ini melebihi 43.500 BTC. Dokumen filing dan komunikasi investor dapat dibandingkan dengan data on-chain untuk mengonfirmasi status akhir rangkaian transfer.

Pelaku pasar yang melacak treasury BTC perusahaan akan dapat mengidentifikasi klaster besar ini dengan lebih akurat, serta memantau pola pengeluaran, staking multisig, atau migrasi ke cold storage pasca pencatatan. Transfer ini dipandang sebagai penyesuaian ulang hak kustodi dan kontrol sehubungan dengan jadwal delisting dan listing Twenty One, bukan sinyal permintaan pasar baru.